Minggu, 14 Juli 2013
Berhati-hatilah kita manusia
Pada umumnya kita sebagai manusia sering lupa atau bahkan lebih parah melupakan Tuhannya, ketika kita diberi kenikmatan, harta melimpah, kemewahan dalam hidup dan kesehatan serta kebahagiaan,( Nauzdubillah )akan tetapi sebaliknya apabila kita diberi kesengsaraan hidup, serba terhimpit, baru kita mengenal Tuhan. Bagaimana dengan Mas dan Mbak Broo semua? Namun yang 'sungguh terlalu' adalah; sudah kehidupannya sengsara, serba pas-pasan tapi tidak mendekat kepada Allah sang maha pencipta ditambah lagi sering mengeluh dan mengumpat. Nauzdubillah!!!
Untuk itu mari kita renungkan Ayat berikut ini tentang seberapa dekat Allah dengan kita?
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” [QS. Qaaf : 16].
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ
“Dan Kami lebih dekat dengannya daripada kamu” [QS. Al-Waqi’ah : 85].
Makna kedekatan dalam dua ayat di atas tidaklah bermakna bahwa Allah menyatu dengan hambanya (Al-Hulul/Wahdatul-Wujud). Ini adalah aqidah bathil. Makna kedekatan dalam dua ayat tersebut adalah kedekatan malaikat terhadap manusia.
Maka berhati-hatilah kita sebagai manusia dari setiap tindakan dan tutur kata kita dalam setiap kehidupan apapun keadaan dan kondisi kita.
Dalam menghadapi kesulitan dalam hidup kita harus bersabar dan senatiasa Ikhlas dalam menjalani serta terus berusaha dan berdoa.
Oleh karena itu, dalam keadaan apapun, kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah SWT harus senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah diyakini bahwa tidaklah Allah menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai ujian atas keimanan yang kita miliki.
Allah dalam firman-Nya : “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah : 214)
Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai oleh Allah dan sangat dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan yang dialaminya. Sebagaimana dalam firman-Nya :“…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al Imran : 146)
Namun apabila kita diberi kelimpahan harta, kesehatan dan kenikmatan dalam hidup, maka janganlah kita lupa bahwa semua itu datangnya dari Allah. Perintah Allah dalam mensyukuri nikmatnya ;
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. 14:7)
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS.31:12)
Alaah maha besar, Allah maha memiliki, Allah maha Kaya, Allah maha Kasih lagi maha penyayang dan Allah Pemilik segala Maha, maka apalah artinya kita sebagai manusia yang senantiasa memiliki kemampuan terbatas dan ketidak sempurnanya kita sebagai manusia, maka Maha besar Allah dari segala apa yang ada di Dunia maupun di Akherat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar