.NUTRISI HATI to verify.bing.com. NUTRISI HATI: 2013

Laman

Lagu Islami

Selasa, 31 Desember 2013

JAM PIKET ORGAN TUBUH

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - JAM PIKET ORGAN TUBUHDr. William Adi Tedja, TCM, MA, dari Klinik Utomo Chinese Medical Center, Jakarta Barat, menyatakan bahwa ilmu Traditional Chinese Medicine (TCM) mengenal jam piket organ atau disebut juga oriental biorhythmic. Dalam waktu 24 jam, tubuh membagi diri menjadi 12 area, masing-masing area mewakili satu organ dan memiliki aktivitas chi (energi vital) maksimal. Pukul 19.00-21.00, misalnya, chi lambung berada pada posisi yang sangat rendah untuk beraktivitas. Akibatnya, kerja organ lambung kurang maksimal. Karena itu, Sinse David Sungahandra menganjurkan pasien yang kelebihan berat badan untuk berhenti makan sebelum pukul 19.00. Penderita tifus biasanya mengalami peningkatan suhu tubuh pada jam-jam tertentu. Hal ini, katanya, karena aktivitas chi usus besar pada posisi lemah. Chi limpa terlalu lemah pada pukul 21.00-23.00, sehingga sering timbul reaksi menggigil. Penderita asma yang mengalami kekambuhan pada pukul 03.00-05.00 karena aktivitas chi paru-paru mencapai pu....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 19 Desember 2013

BUNGA BAKUNG

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - BUNGA BAKUNGSeorang anak sambil menangis kembali ke rumah. Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya. Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukan baik oleh guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha, namun seakan-akan usahanya tidak layak dihargai. Ia menjadi benci akan teman-temannya. Ia menjengkeli gurunya. Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya: 'Pernahkan engkau memperhatikan bunga bakung milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita?' Anak itu menggelengkan kepala. 'Bakung itu berkembang setiap pagi, dan di akhir hari bunga bakung tersebut akan layu dan mati. Namun sebelum mati, ia telah memberikan yang terbaik, ia telah memancarkan keindahannya.' Anak itu berhenti menangis dan mendengarkan dengan penuh hati. 'Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama. Setiap hari ia memberikan keharuman yang sama walau kadang tak dihiraukan orang. Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau tak pernah memperhatikannya. Ia tidak pernah bersedih bila tak diperhatikan orang....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 17 Desember 2013

KEKAYAAN, KESUKSESAN DAN KASIH SAYANG

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - KEKAYAAN, KESUKSESAN DAN KASIH SAYANGSuatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 11 Desember 2013

BATU AJAIB

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - BATU AJAIBPada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia. Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca. Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas. Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu ersebut, ia pun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu. Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila disebut, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya. Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja. Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut. Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada di pantai itu. Kini mengg....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 10 Desember 2013

SARINGAN TIGA KALI

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - SARINGAN TIGA KALIJaman Yunani kuno, Dr. Socrates adalah seorang terpelajar dan intelektual yang terkenal reputasinya karena pengetahuan dan kebijaksanannya yang tinggi. Seorang filsuf. Suatu hari seorang pria berjumpa dengan Socrates dan berkata, "Tahukah anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah seorang teman anda?" "Tunggu sebentar," jawab Dr. Socrates. "Sebelum memberitahukan saya sesuatu, saya ingin anda melewati sebuah ujian kecil. Ujian tersebut dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali." "Saringan tiga kali?" tanya pria tersebut. "Betul," lanjut Dr. Socrates. "Sebelum anda mengatakan kepada saya mengenai teman saya, mungkin merupakan ide yang bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan anda katakan. Itulah kenapa saya sebut sebagai Ujian Saringan Tiga Kali." "Saringan yang pertama adalah KEBENARAN. Sudah pastikah anda bahwa apa yang anda akan katakan kepada saya adalah benar?" "Tidak," kata pria tersebut,"sesungguhnya saya baru saja mendengarnya ....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senin, 09 Desember 2013

POHON TUA

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - POHON TUASuatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya, tampak menonjol keluar, menembus tanah hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding dengan pohon-pohon lain di sekitarnya. Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung disana. Mereka membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-batangnya. Burung-burung itu membuat lubang, dan mengerami telur-telur mereka dalam kebesaran pohon itu. Pohon itupun merasa senang, mendapatkan teman, saat mengisi hari-harinya yang panjang. Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut. Mereka kerap singgah, dan berteduh pada kerindangan pohon itu. Orang-orang itu sering duduk, dan membuka bekal makan, di bawah naungan dahan-dahan. "Pohon yang sangat berguna," begitu ujar mereka setiap selesai berteduh. Lagi-lagi, sang pohon pun bangga mendengar perkataan tadi. Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya ronto....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 05 Desember 2013

POOH DAN PIGLET

Piglet duduk di belakang Pooh. “Pooh”, bisiknya. “Ya, Piglet?” “Tidak apa-apa”, kata Piglet sambil memegang tangan Pooh. “Aku cuma ingin memastikan itu kamu”. Sebuah hubungan persahabatan penting bagi Piglet. Dia memastikan keberadaan Pooh untuk membuatnya merasa aman dan tentram. Seorang sahabat kadang hanya membutuhkan kehadiran Anda untuk membuatnya merasa aman, tentram dan bahagia. Dengan duduk bersama, berbincang ringan, dan tertawa bersama hal itu sudah menjadi berkat yang sangat besar bagi seorang sahabat. Namun ditengah kesibukan hidup saat ini, seringkali banyak orang telah melupakan untuk meluangkan waktu bagi teman dan sahabatnya bahkan bagi keluarganya. Di sudut-sudut ruangan hati sahabat Anda, dia berseru betapa rindunya ia akan waktu-waktu bersama seperti yang pernah Anda luangkan bersamanya dulu. Waktu adalah investasi yang tidak ternilai harganya. Seorang yang sukses menginvestasikan waktunya pada hal-hal terpenting bagi hidupnya. Apakah ada yang ....
Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 26 September 2013

Doa agar KAYA dan MULIA dihadapan ALLAH

Setiap manusia yang ada di dunia ini dilahirkan dari sumber yang sama, yaitu melalui rahim seorang Ibu dan dalam keadaan telanjang bulat tidak ada sehelai kain atau apapun yang menyertainya kecuali Panca Indera beserta isinya. Adapun Jabang bayi ini menjadi apa dan siapa kelak, semua bergantung pada bagaimana kita orang tua membaekali pendidikan agamanya dengan baik atau tidak dan pada lingkungan yang baik atau tidak. Tapi kemudian setelah manusia tersebut menjadi tumbuh dan berkembang, ada yang menjadi baik dan ada yang menjadi jelek kelakuannya, juga ada yang menjadi kaya dan ada yang menjadi miskin, itu semua karena ulah/perbuatan manusianya itu sendiri. Sebenarnya Allah menciptakan manusia di dunia ini musti yang baik-baik, tidak mungkin Allah menciptakan manusia tidak dengan baik. Beberapa ayat dan secara jelas ada dua surat yang menyebutkannya secara rinci, yaitu Surat Al-Mu’minun dan Al-Mu’min (Ghafir). Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulangbelulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka mahasuci Allah Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian sesudah itu,sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalianakan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. (QS Al-Mu‟minun: 12-16) Dialah yang menciptakan kamu dari tanah dan kemudian dari setetes air mani, sesudah itudari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai anak, kemudian (kamu dibiarkanhidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi)sampai tua, di antara kamu yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supayakamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dialah yangmenghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah.”Maka jadilah ia. (QS Al- Mu‟minun: 67-68). Manusia dalam perjalanan hidupnya telah menjadi"sesuatu" itu semua karena kiprahnya di dunia ini dan semua atas kehendak Allah,SWT. tentunya. Ada yang sukses kehidupan Dunianya dengan menjadi seorang yang kaya-raya, tapi ada yang miskin tak punya apa-apa/papa. Untuk menjadi KAYA adalah hak setiap manusia apalagi manusia Muslim dan dibalik itu semua tentunya ada sebuah kekuatan dari masing-masing doa yang dipanjatkan kepada 'SANG MAHA MEMILIKI HIDUP'. Ada salah satu Doa agar kita menjadi KAYA dan MULIA dihadapan Allah dan Doa ini dibaca setiap habis sholat Fardhu; ini Doanya ; " Allahumma inni dhaiifun fa qawanii wa inni dzalinun fa a'izzanii wa inni faqirun fa'aghninii yaa arhamanrahimiin."(5X/7X/11X) Dan kalau masih berkenan bacalah Doa ini : "Lahumma aksyr maa lii waa waladii wabaariklii fiimmaa a'thotanii (wa'athil hayaa tii'ala tho'atika, wa'ahsyn 'amalii wakfirlii)" Artinya; Yaa Allah perbanyakkanlah harta,kekayaan dan juga anakku, serta berikanlah barokah kepadaku atas apa yang telah engkau karuniakan kepadaku, ( Dan panjangkanlah kehidupanku kepada ketaatan terhadapmu serta perbaikilah amal perbuatanku dan berikanlah ampunan kepadaku) 11X/33X.

Jumat, 13 September 2013

Hikmah dari musibah DUL Putra Akhmad Dhani

Sering kita melihat, mendengar dan membaca dari berbagai media baik cetak maupun elektronik yang mengungkapkan berbagai peristiwa baik itu pembunuhan, perampokan disertai dengan kekerasan, pemerkosaan dan juga kecelakaan yang membawa korban luka bahkan meninggal yang tidak sedikit jumlahnya. Terlebih lagi adanya peristiwa kecelakaan "maut" baru-baru ini yang melibatkan putra bungsu salah satu musisi besar Indonesia Ahmad Dani yang bernama DUL (baca: Abdul Qodir Jaelani) dimana korban meniggal 6 orang dan 9 korban luka berat maupun ringan(sampai dengan tulisan ini ditayangkan)dan sampai dengan saat ini masih menjadi TOPIK pembicaraan masyarakat Indonesia. Hal ini benar-benar membuat kita semua terkejut sekaligus prihatin dengan berbagai peristiwa tersebut diatas, bagaimana semua ini bisa terjadi? seolah-olah tak percaya bagi kita semua, apalagi bagi yang mengalami musibah tersebut, tapi semua itu terjadi dan semuanya atas kehendak Allah, SWT., tak satupun manusia bisa menghindar dari kehendak-Nya. Dan Itu semua bisa merupakan ujian,cobaan atau ujian sekaligus cobaan dari yang MAHA KUASA, hanya Allah yang tahu. Maka bersabarlah kita pabila terkena musibah dan harus menerimanya dengan ikhlas seperti janji allah dalam surah Al-Baqarah Ayat 155, yang artinya; “Dan pasti akan kami uji kalian dengan sesuatu dari ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa dan buah−buahan, dan berilah kabar gembira bagi orang−orang yang sabar.” Marilah kita semua belajar dari setiap peristiwa atau kejadian, baik itu kejadian buruk(baca:Musibah)maupun kejadian menyenangkan yang menimpa diri kita, pasti ada terkandung HIKMAH yang positif untuk kita semua. Bukankah kita sebagai manusia yang bertaqwa kepada Allah,SWT. hanya bisa berdoa, berencana dan berusaha??? Bukankah Allah yang MAHA MENENTUKAN??? Yakinnilah bahwa apa yang sudah dan akan terjadi adalah atas kehendak-nya dan yakinnilah bahwa itu semua yang terbaik dihadapan Allah untuk kita manusia(walau terkadang baik dihadapan Allah tapi tidak baik dimata manusia dan sebaliknya; baik menurut manusia tapi belum tentu baik dihadapan Allah). Maka belajarlah dari peristiwa atau musibah yang menimpa pada diri manusia karena didalamnya pasti terkandung HIKMAH, seperti dalam musibah yang menimpa Kel.Ahmad Dani baru-baru ini. Dari musibah itu nampak dilayar TV, seorang Ibu, Maia(mantan istri Akhmad Dani, Ibunya DUL) diperlihatkan betapa hebatnya kepedulian, rasa sayang yang sangat luar-biasa kepada anaknya dengan genggaman tangan eratnya, seolah tak bisa lepas sedetikpun walau selama ini sudah tidak serumah karena perceraiannya. Sorot mata seorang Ibu yang tak mau lepas dari pandangan si Dul yang tergolek lemah tak bisa bergerak, namun dari sorot mata Dul, mengatakan; Bunda....jangan jauh-jauh dariku,,,,Bunda....ciumilah aku...dekaplah aku....sementara itu Maia terus saja menatap mata Dul sambil menaha rasa sedih tak terkira, rasa bersalah tak terkira, sambil terus berucap...Bunda ada disisimu Dul,,,Bunda sayyaaangg sama kamu nak...sambil terus menggenggam tanganya....seolah tak mau jauh sedikitpun dengan anaknya. Betapa memilukannya, menyedihkan sampai-sampai kerabat,saudara, teman dan simpatisan yang didekatnya ikut merasakan kesedihan itu. Di sisi lain seorang Akhmad Dani tetap menampakkan ketegarannya,ke-"LAKI-LAKI" annya walaupun dalam hatinya penuh dengan rasa amarah,kesedihan,rasa sesal,rasa bersalah, rasa berdosa bercampur jadi satu, tapi tetap menghadapi semua itu dengan "JIWA LAKI" nya dan dengan penuh rasa tanggung-jawab sebagai seorang Bapak dari DUL dengan menunggu perkembangan anaknya, mengunjungi satu-per satu baik ke rumah kel.korban meninggal maupun korban yang masih dirawat di Rumah-Sakit, ditambah dengan adanya komitmen Akhmad Dani akan bertanggung-jawab sepenuhnya baik secara moral maupun hukum(seperti statmennya yang telah disampaikan melalui televisi) bahkan pendidikan dari anak korban meninggal dunia dijamin dari S1,S2 maupun sampai S3. LUAR BIASA. Hikmah dari semuanya buat Akhmad Dani sekeluarga adalah saat ini seorang Akhmad Dani telah menjadi BAPAK ASUH baru dari anak-anak yatim dari bapak-bapaknya yang menjadi korban meninggal akibat kecelakaan yang disebabkan oleh DUL, anaknya. Penulis sangat terkesan membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an, yang artinya; ”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. 42:30) Seperti pepatah mengatakan;" Siapa menabur, maka akan menuai " Maka dari itu marilah kita semua "berevolusi" diri menuju kebaikan, benahi dan perbaikilah mulai dari sikap,perilaku, tutur kata dan tindak-tanduk kita. Senantiasa berbuat,bersikap,bertutur-kata yang baik seperti yang dijarkan dalam agama kita. Berpegang-teguhlah kepada keimanan kita dengan senantiasa ber-Dzikir dalam keadaan dan kondisi apapun, sebagai bukti bahwa kita senantiasa INGAT kepada yang memiliki segala MAHA, ALLAH,SWT. Dengan segala peristiwa dan musibah khususnya yang menimpa Kel.Akhmad Dhani marilah kita Mengucap kalimat istirja’, yaitu kalimat inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami semua adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami akan kembali) sebagaimana dalam firman Allah : “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Innaa lillahi wa innaa ilaihi raajiuun.” (QS. 2:156) Akhirnya penulis menyampaikan ikut Berduka-cita bagi para Keluarga Korban meninggal, semoga diberikan ketabahan, kesabaran dan dapat mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya dan juga bagi korban yang masih dirawat di berbagai Rumah-Sakit diberi kesabaran dan tawakal serta cepat sembuh sehingga bisa berkumpul kembali dengan orang-orang yang dicantai dan mencintainya. Bagi Keluarga Akhmad Dani, semoga dapat lebih meningkatkan ketakwaannya kepada Allah.SWT. dan senantiasa diberi kesabaran, Amin. Sebagai penutup ;Ketahuilah, ujian dan cobaan di dunia merupakan sebuah keharusan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya. Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT. “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah : 214) “…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al Imran : 146)

Rabu, 11 September 2013

Anak merupakan Aset Dunia Akherat

Kehadiran buah hati atau anak dalam sebuah Rumah tangga atau pasangan suami istri merupakan kebahagiaan yang tak terkira dan tak ternilai, sehingga banyak para orang tua yang mempersiapkan dari mulai nama-nama yang baik, tempat tidur, pakaian serta segala hal yang dibutuhkan oleh 'si Calon jabang bayi'nya. Dengan hadirnya anak di tengah-tengah pasangan suami istri dapat menjadikan suasana menjadi lebih 'berarti' dalam mahligai rumah tangganya. Tujuan seseorang untuk menikah salah satunya adalah memiliki keturunan atau anak, walaupun yang diharap tidak tahu kapan datangnya, bahkan ada yang sudah menikah puluhan tahun sampai saat ini belum juga dikarunai anak. Karena semua adalah atas kehendak Allah,SWT. Manusia hanya bisa merencanakan, berusaha (Ikhatiar) dan berdoa, selanjutnya Allah-lah yang maha penentu/menentukan. Adalah suatu kebiasaan yang sering kita jumpai dalam masyarakat, apabila kita ketemu dengan seorang sahabat atau kolega yang sudah lama tidak ketemu, maka salah satu pertanyaan yang sering terlontar adalah; 'Berapa Anakmu?' BUKAN 'berapa mobilmu/rumahmu?' ATAU 'seberapa banyak kekayaanmu?', ini adalah salah satu bukti pertama bahwa anak adalah merupakan 'aset' dunia bagi orang tuanya. Bukti yang selanjutnya bahwa anak merupakan'aset' dunia adalah,kebanyakan anak yang sudah berhasil kehidupan sosialnya, maka anak tersebut berusaha membalas budi baik orang-tuanya dengan membelikan sesuatu atau bahkan tidak sedikit yang "mempensiun" orang-tuanya dengan mengirim sejumlah uang per bulannya, dan lain sebagainya. Namun sebaliknya ada juga anak yang dalam perkembanganya hingga dewasa menyusahkan kehidupan orang-tuanya baik secara batiniah maupun materinya.Naudzubillah! Itu semua bergantung bagaimana kita cara mendidik, mengasuh,membimbingnya dari bayi hingga menginjak dewasa sehingga tumbuh-kembangnya anak bergantung bagaimana orang-tua dalam mendidiknya dan juga lingkungan di mana dia berada, karena hal ini sedikit-bayak sangat berpangaruh terhapda perkembangan kejiwaan dari anak tersebut. Terlepas dari semua diatas ysng paling utama adalah Pendidikan Agama yang baik dan bagaimana para orang-tua memberikan suri tauladan yang baik kepada anak-anaknya. Seperti dalam Ayat Alqur-an Surat Al-Luqman ayat 13-19 Bismillahirrohmanirrohim~ [Ayat 13] Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di wakttu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” [Ayat 14] Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu. [Ayat 15] Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [Ayat 16] (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. [Ayat 17] Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). [Ayat 18] Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. [Ayat 19] Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. Ada pepatah yang mengatakan "BUah jatuh tak jauh dari pohonnya" inilah yang seharusnya para orang-tua harus lebih berhati-hati dalam bertingkah laku, baik dari proses pra kehamilan istri, kehamilan, melahirkan, sampai anak itu tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, benar-benar harus dijaga sikap,tindak-tanduk,tutur-kata dan semua perilaku orang-tuanya baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Sering-seringlah para calon orang-tua membaca ayat-ayat suci Al-qur'an dan dilakukan sebelum anak lahir samapai anak itu besar,. Didiklah anak kita agama sebaik mungkin secara konsisten dan komitmen, dengan kita sebagai orang tuanya memberikan contoh yang nyata dan lakukan selalu sholat berjama'ah dalam rumah dan syukur alahamdulillah bisa di masjid atau mushola. Kalau tidak bisa dilakukan setiap sholat fardhu, minimal 1 kali dalam sehari. Berusahalah kita sebagai orang tua membiasakan puasa sunnah senin-kamis misalnya, dari anak kita bayi, sehingga ketika anak kita besar akan meniru kebiasaan orang-tuanya. Dan juga melakukan sholat-sholat sunnah, seperti tahajud misalnya dan ini kita lakukan secara konsisten, maka insya Allah anak-anak kita akan meniru apa yang sudah kita lakukan, sehingga akan lahir anak-anak yang sholeh di tengah-tengah keluarga kita, Amin. Dan dari semua itulah maka anak yang sholeh merupakan 'aset' Akherat kita, karena Doa dari anak yang Sholeh sangat mustajab, seperti dalam Al Qurtubhi rahimahullah berkata, ليس شيء أقر لعين المؤمن من أن يرى زوجته وأولاده مطيعين لله عز وجل. “Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan keturunannya taat pada Allah ‘azza wa jalla.” Perkataan semacam ini juga dikatakan oleh Al Hasan Al Bashri. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10/333) Sebenarnya anak adalah dambaan semua makhluk, bukan hanya manusia. Itu sebabnya salah satu firman Allah : “Aku tidak perlu bersumpah dengan negeri kota Mekkah, dan aku tidak perlu bersumpah menyangkut ayah dan anak”. Ini menunjukkan suatu naluri bahwa semua makhluk hidup mendambakan keturunan untuk melanjutkan jenisnya. Karena anak adalah dambaan, maka semua makhluk hidup menggantungkan harapan pada sang anak. Kalau pada manusia, kita menginginkan anak kita menjadi anak yang sholeh, dan bahkan lebih dari sholeh yaitu sebagai qurrota a’yun (penyejuk mata). Ini dilukiskan QS. Al-A’raaf:189 : “Dia yang telah menciptakan kamu pasangan dari jenis yang sama (jenis manusia), sewaktu sang suami menyentuhnya/menyelubunginya (kata halus dari hubungan seks), isterinya hamil, kandungannya masih ringan, maka berlalulah hari-hari sampai menjadi berat. Maka ketika itu, keduanya (si ibu dan bapak) berdoa, ya Allah jika Engkau jadikan anak ini anak yang shaleh, sempurna jasmani dan rohani, maka kami akan bersyukur”. Untuk mendapatkan anak atau keturunan yang sholeh dan sholekhah seperti yang kita harapkan bersama, semua bergantung bagaimana para orang-tua dan lingkungan di mana kita tinggal. Untuk menjadikan anak-anak kita menjadi "aset" dunia wal Akherat, maka didiklah dengan Agama yang baik, perlakukan anak dengan penuh kelembutan dan penuh kasih sayang serta berikan pendidikan yang baik, Insya Allah Anak yang sholeh dan sholekhah ada di tengah-tengah keluarga kita, Amin

Jumat, 30 Agustus 2013

Renungan Jum'at Untuk Nutrisi Hati : Bekal Kematian

Setiap Makhluk hidup di Dunia ini termasuk kita sebagai manusia pasti akan mati dengan cara, sebab dan waktu yang berbeda-beda, tanpa pandang bulu kalau saatnya nanti telah tiba. Seperti dalam Surat Al-Imran; 145. Yang artinya ; " Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur " Lalu kapan kematian itu datang menjemput kita? Hanya Allah yang maha tahu. Pertanyaannya adalah; Sudah siapkah bekal yang akan kita bawa kelak pabila kematian menjemput??? Dalam sehari kita semua memiliki waktu yang sama di dunia ini, yaitu 24 Jam sehari tidak kurang dan tidak lebih. Berapa lama waktu dari 24 jam yang kita miliki di dunia ini yang kita gunakan untuk mengumpulkan bekal akherat kelak? Umumnya kita manusia menggunakan waktu kita dalam 24 jam sehari disibukkan untuk mengumpulkan bekal Duniawinya dan sedikit dari sisa waktu 24 Jam tersebut yang kita gunakan untuk beribadah kepada Sang Maha pemberi Hidup sebagai bekal kita di Akhirat (Kehidupan yang abadi dan Kekal). Astaghfirrullah.. Untuk itu Penulis mengajak Khusus dan wal khusus pada diri pribadi dan keluarga serta penikmat www.doamakbul.blogspot.com semua yang dimuliakan Allah, marilah kita rubah cara hidup kita di dunia yang hanya sementara ini dengan memanfaatkan sebagian waktu yang kita miliki dari 24 jam sehari untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya pada kehidupan yang kekal dan abadi yaitu diakherat ketika ajal menjemput. Awalilah dengan memperbaiki sholat kita, tahap demi tahap dan lakukan sholat dengan tepat waktu serta berusaha untuk sholat berjama'ah di Masjid minimal pada saat Sholat shubuh dan Isha, syukur Alhamdulillah setiap sholat fardhu kita berjama'ah di Masjid. Biasakan melakukan dzikir sebanyak mungkin seusai sholat wardhu dan lakukan sholat2 sunnah sebanyak mungkin sesuai sunnah Rosul. Simak ayat-ayat Alqur-an di bawah ini : ” Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. “QS: Luqman (31), Ayat 34 “ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. ” QS. Al-Munafiqun (63), Ayat 11) Bukankah Allah telah memberikan kehidupan ini kepada kita dengan segala kenikmatan yang tiada tara? Mampukah kita mengingkarinya? seperti detak jantung kita yang tiada hentinya sesuai kehendak Allah? dan berapa kali kedipan mata kita dalam sehari, seminggu, sebulan dan seterusnya? mampukah kita menghitungnya? Dan kenikmatan-kenikmatan lainnya sehingga kita semua ini bisa merasakannya tanpa batas. Sudahkah dan cukupkah kita mensyukuri nikmat-Nya? berapa kali dalam sehari kita bersyukur atas nikmat-Nya? Bukankah kita selalu mengucapkan TERIMA KASIH tiap kali kita menerima pemberian/bantuan dari seseorang? dan bukankah kita juga berusaha untuk membalas kebaikan dari orang tersebut? Dan kemudian apa yang sudah kita berikan kepada SANG PEMBERI KEHIDUPAN DAN KENIKMATAN, ALLAH,SWT? Hanya dengan menjalankan semua perintah-perintah Allah dan sunnah Rosul, Insya Allah adalah sebaik-baiknya bekal kita untuk di kehidupan Akhirat nanti, karena bekal yang sesungguhnya untuk kita bawa mati hanya ada 3, seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim itu berbunyi, “Rasulullah Saw bersabda: ‘Bila seseorang telah meninggal, maka terputuslah baginya pahala segala amal, kecuali tiga hal yang tetap kekal yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh yang senantiasa mendoakannya’. Semoga kita semua senantiasa mempersiapkan bekal kita sebanyak mungkin untuk kehidupan akherat nanti dan semoga kita berada di barisan Nabiullah, Rossullullah, SAW. Dan juga semoga kita adalah masuk golongan manusia calon penghuni SORGA, Amin. Yaa Rabb....

Sabtu, 27 Juli 2013

Renungilah dan Syukurilah

Kutipan dari Buku La Tahzan Ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita selama ini, karena dia telah melipatkan nikmatnya dari ujung rambut kebawah kedua telapak kaki.

  'Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya' 
(QS. Ibrahim:34)

Kesehatan badan, keamanan negara, tercukupi sandang pangan, udara dan air, semua tersedia dalam hidup kita. Namun kita sebagai manusia memiliki dunia tetapi tidak pernah menyadarinya, kita menguasai kehidupan tetapi tidak pernah mengetahuinya.
"Dan, dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin" (QS.Luqman:20)
Kita memiliki dua mata, satu lidah,dua bibir, dua tangan dan dua kaki
"Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS.AR-Rahman:13)
Apakah kita mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele?, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan terus-menerus tiada henti? Apakah kita mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan bisa patah?
Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar kita masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Pernahkah kita merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin menyegarkan saat masih banyak orang disekitar kita yang tidak bisa makan dan minum karena sakit atau ketidak beradaannya?

Mari kita renungkan dan pikirkan, betapa besar fungsi pendengaran yang dengannya Allah menjauhkan kita dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata kita yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit kita yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak kita yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.

Adkah diantara kita yang mau menukarkan mata kita dengan Emas sebesar Gunung Uhud, atau menjual pendengaran kita seharga perak atau bukit? dan lain sebagainya dan seterusnya.

Kita seringkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga kita pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa kita mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera, padahal sesungguhnya kita masih memegang kunci kebahagiaan , memiliki jembatan pengantar kebahagiaan, karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikir dan renungkalah semua itu dan bersujud syukurlah kita. Subhannallah.
Dan jaganlah kita masuk pada golongan orang yang mengingkari nikmat Allah,,,,,,Nauzdubillah!!!
"Mereka mengetahui nikmat Alllah, kemudian mereka mengingkarinya" (QS.An-Nahl:38)



Minggu, 14 Juli 2013

Berhati-hatilah kita manusia

Pada umumnya kita sebagai manusia sering lupa atau bahkan lebih parah melupakan Tuhannya, ketika kita diberi kenikmatan, harta melimpah, kemewahan dalam hidup dan kesehatan serta kebahagiaan,( Nauzdubillah )akan tetapi sebaliknya apabila kita diberi kesengsaraan hidup, serba terhimpit, baru kita mengenal Tuhan. Bagaimana dengan Mas dan Mbak Broo semua? Namun yang 'sungguh terlalu' adalah; sudah kehidupannya sengsara, serba pas-pasan tapi tidak mendekat kepada Allah sang maha pencipta ditambah lagi sering mengeluh dan mengumpat. Nauzdubillah!!! Untuk itu mari kita renungkan Ayat berikut ini tentang seberapa dekat Allah dengan kita? وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” [QS. Qaaf : 16]. وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ “Dan Kami lebih dekat dengannya daripada kamu” [QS. Al-Waqi’ah : 85]. Makna kedekatan dalam dua ayat di atas tidaklah bermakna bahwa Allah menyatu dengan hambanya (Al-Hulul/Wahdatul-Wujud). Ini adalah aqidah bathil. Makna kedekatan dalam dua ayat tersebut adalah kedekatan malaikat terhadap manusia. Maka berhati-hatilah kita sebagai manusia dari setiap tindakan dan tutur kata kita dalam setiap kehidupan apapun keadaan dan kondisi kita. Dalam menghadapi kesulitan dalam hidup kita harus bersabar dan senatiasa Ikhlas dalam menjalani serta terus berusaha dan berdoa. Oleh karena itu, dalam keadaan apapun, kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah SWT harus senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah diyakini bahwa tidaklah Allah menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai ujian atas keimanan yang kita miliki. Allah dalam firman-Nya : “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah : 214) Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai oleh Allah dan sangat dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan yang dialaminya. Sebagaimana dalam firman-Nya :“…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al Imran : 146) Namun apabila kita diberi kelimpahan harta, kesehatan dan kenikmatan dalam hidup, maka janganlah kita lupa bahwa semua itu datangnya dari Allah. Perintah Allah dalam mensyukuri nikmatnya ; “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. 14:7) “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS.31:12) Alaah maha besar, Allah maha memiliki, Allah maha Kaya, Allah maha Kasih lagi maha penyayang dan Allah Pemilik segala Maha, maka apalah artinya kita sebagai manusia yang senantiasa memiliki kemampuan terbatas dan ketidak sempurnanya kita sebagai manusia, maka Maha besar Allah dari segala apa yang ada di Dunia maupun di Akherat.

Selasa, 09 Juli 2013

Lima Kisah Inspiratif Mualaf Sejagat

Lima Kisah Inspiratif Mualaf Sejagat

Marhaban yaa Ramadhan

Alhamdulillah yaa Allah yaa Rabb,,telah Engkau beri kami sekeluarga kesempatan untuk bertemu lagi dengan Bulan suci tahun ini dan Engkau telah memberi kepada kami sekeluarga Kesehatan sehingga mulai hari ini kami dapat menjalankan Ibadah Puasa lagi, Subhannallah, Wal Hamdulillah, Laailahaillallah Huu Allah Huu Akbar. Kini Umat Islam di seluruh dunia menyambut dengan suka cita atas datangnya Bulan suci, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan dan Bulan yang sangat Dahsyaat. Ramadhan adalah bulannya ahlul munajat, bulan berpesta bagi hamba-hamba Allah yang tak pernah bosan dan letih memanjatkan do’a kepada-Nya. Mari kita sama-sama merenungkan satu ayat mulia berikut ini, yang urutannya dalam mushaf al-Qur-aan berada di antara ayat-ayat yang berbicara tentang Ramadhan (ayat 183 s.d. ayat 187, QS. al-Baqarah): وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْ مِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang Aku, maka (katakanlah bahwa) sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan hamba yang berdo’a jika ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala) perintah-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” [QS. Al-Baqarah: 186] Keberadaan ayat ini di tengah-tengah ayat tentang Ramadhan, mengandung hikmah yang begitu mendalam. Al-Hafizh Ibnu Katsir mengupas hikmah tersebut dalam kitab tafsirnya yang terkenal, beliau mengatakan, yang artinya : “Firman Allah ta’ala pada ayat ini perihal motivasi berdo’a yang disebutkan di sela-sela ayat tentang hukum-hukum seputar puasa (Ramadhan), menyiratkan petunjuk untuk bersungguh-sungguh dalam berdo’a saat menyempurnakan puasa, bahkan saat berbuka...” [Tafsir Ibnu Katsir: I/hal. 471, cet. Daar Ibnu Hazm 1419-H] Sejarah emas Islam mencatat bahwasanya kemenangan terbesar umat ini pada Perang Badr terjadi di bulan Ramadhan, tepatnya 2 tahun setelah hijrah. Dan itu tentu saja tidak lepas dari sebab munajat dan do’a kepada Rabbul ‘Aalamiin. Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu mengisahkan: “Sungguh aku melihat kami pada malam (perang) Badr, di mana tidak ada satu pun di antara kami melainkan ia tertidur, kecuali Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, beliau sholat menghadap pohon dan berdo’a (kepada Allah) sampai subuh...” [Hadist Shahih, riwayat Ahmad no. 1161] Dan kita tahu bahwa keeseokan harinya, Allah menjawab do’a tersebut dengan menurunkan ribuan bala tentara Malaikat untuk menolong kaum muslimin yang berjumlah sedikit dan lemah waktu itu. Ini adalah salah satu bukti, betapa dahsyatnya do’a di bulan yang suci ini. Mereka yang dekat dengan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, sangat memahami betapa Ramadhan adalah waktu yang istimewa untuk memanjatkan do’a tanpa rasa takut akan ditolak. Lihatlah bagaimana ‘Aisyah radhiallahu’anha meminta do’a khusus dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam untuk dibaca saat Lailatul Qadr, beliau radhiallahu’anha berkata: Wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, jikalau aku mendapati satu malam (Ramadhan) ternyata adalah Lailatul Qadr, maka do’a apa yang aku ucapkan? Maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam menjawab; ucapkanlah: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah. Engkau mencintai maaf, maka maafkanlah aku.” [Sunan Ibnu Majah no. 3850, dishahihkan al-Albani] Itulah kedahsyatan Bulan ramadhan, maka marilah kita khusyukan puasa kita dan senantiasa memanjatkan doa memohon ampunan atas segala kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat selama ini di bulan yang penuh dengan ampunan ini. Ini adalah kesempatan kita yang kesekian kalinya yang diberikan Allah kepada kita untuk bermunajat di hadapan Allah sehingga puasa kita bisa menjadi Mabrurr. Amin.

Rabu, 01 Mei 2013

Hari yang Lamanya Lima Puluh Ribu Tahun

wirawan 17 Apr ke I-Siyasah, bcc: myquran Oleh Ihsan Tandjung Tokoh penuh hikmah Luqmanul Hakim pernah menasihati anaknya. ”Anakku, hiduplah untuk duniamu sesuai porsi yang Allah berikan. Dan hiduplah untuk akhiratmu sesuai porsi yang Allah berikan.” Tak seorangpun tahu berapa lama jatah hidupnya di dunia fana ini. Ada yang mencapai 60, 70 atau 80-an tahun. Ada yang bahkan berumur pendek. Wafat saat masih muda beliau. Yang pasti tak seorangpun bisa memastikan porsi umurnya di dunia. Pendek kata Wallahu a’lam, Allah saja yang Maha Tahu. Adapun jatah hidup kita kelak di akhirat adalah tidak terhingga. Kita insyaAllah bakal hidup kekal selamanya di sana. خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا Alangkah senangnya bila hidup kekal tersebut dipenuhi dengan kenikmatan surga. Namun, sebaliknya, alangkah celakanya bila kehidupan abadi tersebut diisi dengan siksa neraka yang menyala-nyala. ”Ya Allah, kami mohon kepadaMu surgaMu dan apa-apa yang mendekatkan kami kepadanya, baik ucapan maupun perbuatan. Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari siksa nerakaMu dan apa-apa yang mendekatkan kami kepadanya, baik ucapan maupun perbuatan.” Artinya, jika kita bandingkan lama hidup di dunia dengan di akhirat, maka jatah hidup di dunia sangatlah sedikit. Sedangkan hidup manusia di akhirat sangat luar biasa lamanya. Praktis, hidup manusia di dunia seolah zero time (nol masa waktu) dibandingkan hidup di akhirat kelak. Wajar bila Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sampai mengibaratkan dunia bagai sebelah sayap seekor nyamuk. Artinya sangat tidak signifikan. Dunia sangat tidak signifikan untuk dijadikan barang rebutan. Orang beriman kalaupun turut berkompetisi atau berjuang di dunia hanyalah sebatas mengikuti secara disiplin aturan main yang telah Allah subhaanahu wa ta’aala gariskan. Mereka tidak mengharuskan apalagi memaksakan hasil. Sehingga bukanlah menang atau kalah yang menjadi isyu sentral, melainkan konsistensi (baca: istiqomah) di atas jalan Allah. Berbeda dengan orang-orang kafir dan para hamba dunia lainnya. Mereka tidak pernah peduli dengan aturan main Allah subhaanahu wa ta’aala. Yang penting harus menang. Prinsip hidup mereka adalah It’s now or never (Kalau tidak sekarang, kapan lagi…?!). Sedangkan prinsip hidup orang beriman adalah If it’s not now then it will be in the Hereafter (Kalaupun tidak sekarang, maka masih ada nanti di akhirat). Sehingga orang beriman akan selalu tampil elegan, tidak norak ketika terlibat dalam permainan kehidupan dunia. Sebab kalaupun ia kalah di dunia, ia sadar dan berharap segala usahanya yang bersih tersebut tidak menyebabkan kekalahan di akhirat. Sementara kalau ia menang di dunia ia sadar dan berharap segala amal ikhlasnya bakal menyebabkan kemenangan di akhirat yang jauh lebih menyenangkan. Di antara perkara yang selalu membuat orang beriman berlaku wajar di dunia adalah ingatannya akan hari ketika manusia dibangkitkan. Saat mana setiap kita bakal dihidupkan kembali dari kubur masing-masing lalu dikumpulkan di Padang Mahsyar. Tanpa pakaian apapun di badan dengan matahari yang jaraknya sangat dekat dengan kepala manusia. Seluruh manusia bakal hadir semua sejak manusia pertama, Adam alaihis-salaam, hingga manusia terakhir. Semua menunggu giliran diperiksa dan diadili orang per orang. Sebuah proses panjang serta rangkaian episode harus dilalui sebelum akhirnya tahu apakah ia bakal senang selamanya di akhirat dalam surga Allah ataukah sengsara berkepanjangan di dalam api neraka. Proses panjang tersebut akan berlangsung lima puluh ribu tahun sebelum jelas bertempat tinggal abadi di surgakah atau neraka. Laa haula wa laa quwwata illa billah…! Begitulah gambaran yang diberikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ صَاحِبِ كَنْزٍ لَا يُؤَدِّي حَقَّهُ إِلَّا جُعِلَ صَفَائِحَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جَبْهَتُهُ وَجَنْبُهُ وَظَهْرُهُ حَتَّى يَحْكُمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بَيْنَ عِبَادِهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ ثُمَّ يُرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ (أحمد) Abu Hurairah r.a.berkata bahwa, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak seorang pun pemilik simpanan yang tidak menunaikan haknya (mengeluarkan hak harta tersebut untuk dizakatkan) kecuali Allah akan menjadikannya lempengan-lempengan timah yang dipanaskan di neraka jahanam, kemudian kening dan dahi serta punggungnya disetrika dengannya hingga Allah SWT berkenan menetapkan keputusan di antara hamba-hambaNya pada hari yang lamanya mencapai lima puluh ribu tahun yang kalian perhitungkan (berdasarkan tahun dunia). (Baru) setelah itu ia akan melihat jalannya, mungkin ke surga dan mungkin juga ke neraka.” (HR Ahmad 15/288) Sungguh, suatu hari yang sulit dibayangkan! Apalagi -karena matahari begitu dekat dari kapala manusia- selama hari itu berlangsung manusia bakal basah dengan keringat masing-masing sebanding dosa yang telah dikerjakannya sewaktu di dunia. Ada yang keringatnya hanya sampai mata kakinya. Ada yang mencapai pinggangnya. Ada yang mencapai lehernya. Bahkan ada yang sampai tenggelam dalam keringatnya. Hari itu sedemikian menggoncangkan sehingga para sahabatpun sempat resah. Mereka meminta kejelasan kepada Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana akan sanggup melewati hari yang begitu lamanya, yakni hingga lima puluh ribu tahun. Maka Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menenteramkan hati mereka dengan menjanjikan adanya dispensasi khusus dari Allah subhaanahu wa ta’aala bagi orang beriman pada hari itu: قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ مَا أَطْوَلَ هَذَا الْيَوْمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهُ لَيُخَفَّفُ عَلَى الْمُؤْمِنِ حَتَّى يَكُونَ أَخَفَّ عَلَيْهِ مِنْ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ يُصَلِّيهَا فِيَّ الدُّنْيَا(أحمد) Sahabat bertanya kepada Rasulullah saw:”Sehari seperti lima puluh ribu tahun… Betapa lamanya hari itu!” Maka Rasulullah saw bersabda:”Demi jiwaku yang berada di dalam genggaman-Nya, sesungguhnya hari itu dipendekkan bagi mu’min sehingga lebih pendek daripada sholat wajibnya sewaktu di dunia.” (HR Ahmad 23/337) Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin. Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan orang beriman sejati sehingga kami sanggup menjalani hari yang tidak ada naungan selain naunganMu. Amin.-

Jumat, 22 Maret 2013

DETIK-DETIK MENINGGALNYA BUNG KARNO

http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/582533_10151498434531665_864165636_n.jpg Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir. Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer. Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya. Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus. Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini. “Pak, Pak, ini Ega…” (Senyap) Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi. Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar. Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata. Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia koma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya. Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah. “Hatta.., kau di sini..?” Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur. “Ya, bagaimana keadaanmu, No ?” Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini. Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu? Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno. Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis. Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani. “No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang. Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus. Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya. Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka. Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis. Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya. Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi. Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya. Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan. Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada. Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal. Kini telah tiada lagi manusia yang bisa membuat dunia terdiam dengan perkataannya, tidak ada lagi singa yang sangat ganas. Betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami Soekarno. Terima kasih wahai Bung Karno karena telah membuat rakyat indonesia dapat terbebas dari penjajahan yang amat pedih. Jasamu tak akan pernah dilupakan. Dan terima kasih Allah karena engkau telah menciptakan manusia terhebat di negara kami. Selamat jalan wahai Singa Mimbar. Sumber: terindikasi.com/2012/03/detik-detik-kematian-soekarno.html#ixzz2MKiuszys Silahkan Klik "SUKA" dan "BAGIKAN", Jika dinilai baik & bermanfaat bagi sahabat semua. Semoga menjadi kebaikan Kita semua, Amin.

Senin, 11 Februari 2013

ADA DUA SISI DALAM SETIAP KEHIDUPAN



Inilah kehidupan yang senantiasa harus kita jalani dan kita hadapi apapun yang terjadi, kenapa? Karena kita hidup dan karena selalu ada dua sisi dalam kehidupan yang kita jalani; Ada suka, pasti ada duka, ada sedih ada bahagia, ada Kaya dan ada Miskin, ada laki-laki juga ada wanita dan seterusnya.
Sahabatku tercinta,,, jangan lupa bahwa, setelah hari ini pasti akan datang hari esok. Artinya apapun yang terjadi pada diri kita hari ini Syukurilah, Sabar dan Ikhlas dalam menjalaninya karena itu semua kehendak Sang Pencipta, Allah, SWT. Kita semua tidak bisa merubah atas kehendaknya, bukankah manusia hanya bisa merencanakan, Ikhtiar dan Berdoa?
Dalam QS.Ghafir: 16, yang artinya " Milik siapakah Kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Penyang "
Jadi sekali lagi, kita hanya bisa berdoa dan berharap serta meminta pertolongan hanya kepada Allah Yang Maha Memiliki.
Cobaan dan ujian senantiasa akan datang pada setiap sisi kehidupan kita, siapapun dia apapun status sosialnya, tidak akan pernah luput karenanya.
Dalam buku La Tahzan hal.241 disebutkan bahwa, Cobaan itu untuk kebaikan, jangan resah dengan musibah-musibah yang menimpa diri kita dan jangan mengeluh dengan kegetiran-kegetiran yang datang bertubi-tubi. Dalam Hadits disebutkan : " Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum, maka dia akan mendatangkan cobaan kepada mereka. Dan barang siapa rela dengan ujian itu, maka dia akan memperoleh kerelaan-nya.".
Salah satu konsekwensi Iman kepada Allah rela terhadap qadar, yang baik maupun yang jelek.
" Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar " (QS. Al-Baqarah: 155).

Dua sisi kehidupan yang senantiasa ada dalam setiap manusia terkadang belum atau bahkan tidak disadari, itu adalah sebuah konsekwensi yang harus kita terima, tinggal bagaimana kita menyikapinya sehingga akan menjadikan iman kita menjadi lebih kuat atau sebaliknya. Maka kita sebagai makhluk yang paling sempurna tapi sekaligus lemah harus senantiasa memohon kepada Allah Yang Maha Esa agar kita diberikan kekuatan, kesabaran, keikhlasan sekaligus pandai bersyukur dalam menghadapi kehidupan yang kita jalani, agar bisa selamat Dunia maupun Akherat, Amin.