.NUTRISI HATI to verify.bing.com. NUTRISI HATI: September 2013

Laman

Lagu Islami

Kamis, 26 September 2013

Doa agar KAYA dan MULIA dihadapan ALLAH

Setiap manusia yang ada di dunia ini dilahirkan dari sumber yang sama, yaitu melalui rahim seorang Ibu dan dalam keadaan telanjang bulat tidak ada sehelai kain atau apapun yang menyertainya kecuali Panca Indera beserta isinya. Adapun Jabang bayi ini menjadi apa dan siapa kelak, semua bergantung pada bagaimana kita orang tua membaekali pendidikan agamanya dengan baik atau tidak dan pada lingkungan yang baik atau tidak. Tapi kemudian setelah manusia tersebut menjadi tumbuh dan berkembang, ada yang menjadi baik dan ada yang menjadi jelek kelakuannya, juga ada yang menjadi kaya dan ada yang menjadi miskin, itu semua karena ulah/perbuatan manusianya itu sendiri. Sebenarnya Allah menciptakan manusia di dunia ini musti yang baik-baik, tidak mungkin Allah menciptakan manusia tidak dengan baik. Beberapa ayat dan secara jelas ada dua surat yang menyebutkannya secara rinci, yaitu Surat Al-Mu’minun dan Al-Mu’min (Ghafir). Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulangbelulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka mahasuci Allah Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian sesudah itu,sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalianakan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. (QS Al-Mu‟minun: 12-16) Dialah yang menciptakan kamu dari tanah dan kemudian dari setetes air mani, sesudah itudari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai anak, kemudian (kamu dibiarkanhidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi)sampai tua, di antara kamu yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supayakamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dialah yangmenghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah.”Maka jadilah ia. (QS Al- Mu‟minun: 67-68). Manusia dalam perjalanan hidupnya telah menjadi"sesuatu" itu semua karena kiprahnya di dunia ini dan semua atas kehendak Allah,SWT. tentunya. Ada yang sukses kehidupan Dunianya dengan menjadi seorang yang kaya-raya, tapi ada yang miskin tak punya apa-apa/papa. Untuk menjadi KAYA adalah hak setiap manusia apalagi manusia Muslim dan dibalik itu semua tentunya ada sebuah kekuatan dari masing-masing doa yang dipanjatkan kepada 'SANG MAHA MEMILIKI HIDUP'. Ada salah satu Doa agar kita menjadi KAYA dan MULIA dihadapan Allah dan Doa ini dibaca setiap habis sholat Fardhu; ini Doanya ; " Allahumma inni dhaiifun fa qawanii wa inni dzalinun fa a'izzanii wa inni faqirun fa'aghninii yaa arhamanrahimiin."(5X/7X/11X) Dan kalau masih berkenan bacalah Doa ini : "Lahumma aksyr maa lii waa waladii wabaariklii fiimmaa a'thotanii (wa'athil hayaa tii'ala tho'atika, wa'ahsyn 'amalii wakfirlii)" Artinya; Yaa Allah perbanyakkanlah harta,kekayaan dan juga anakku, serta berikanlah barokah kepadaku atas apa yang telah engkau karuniakan kepadaku, ( Dan panjangkanlah kehidupanku kepada ketaatan terhadapmu serta perbaikilah amal perbuatanku dan berikanlah ampunan kepadaku) 11X/33X.

Jumat, 13 September 2013

Hikmah dari musibah DUL Putra Akhmad Dhani

Sering kita melihat, mendengar dan membaca dari berbagai media baik cetak maupun elektronik yang mengungkapkan berbagai peristiwa baik itu pembunuhan, perampokan disertai dengan kekerasan, pemerkosaan dan juga kecelakaan yang membawa korban luka bahkan meninggal yang tidak sedikit jumlahnya. Terlebih lagi adanya peristiwa kecelakaan "maut" baru-baru ini yang melibatkan putra bungsu salah satu musisi besar Indonesia Ahmad Dani yang bernama DUL (baca: Abdul Qodir Jaelani) dimana korban meniggal 6 orang dan 9 korban luka berat maupun ringan(sampai dengan tulisan ini ditayangkan)dan sampai dengan saat ini masih menjadi TOPIK pembicaraan masyarakat Indonesia. Hal ini benar-benar membuat kita semua terkejut sekaligus prihatin dengan berbagai peristiwa tersebut diatas, bagaimana semua ini bisa terjadi? seolah-olah tak percaya bagi kita semua, apalagi bagi yang mengalami musibah tersebut, tapi semua itu terjadi dan semuanya atas kehendak Allah, SWT., tak satupun manusia bisa menghindar dari kehendak-Nya. Dan Itu semua bisa merupakan ujian,cobaan atau ujian sekaligus cobaan dari yang MAHA KUASA, hanya Allah yang tahu. Maka bersabarlah kita pabila terkena musibah dan harus menerimanya dengan ikhlas seperti janji allah dalam surah Al-Baqarah Ayat 155, yang artinya; “Dan pasti akan kami uji kalian dengan sesuatu dari ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa dan buah−buahan, dan berilah kabar gembira bagi orang−orang yang sabar.” Marilah kita semua belajar dari setiap peristiwa atau kejadian, baik itu kejadian buruk(baca:Musibah)maupun kejadian menyenangkan yang menimpa diri kita, pasti ada terkandung HIKMAH yang positif untuk kita semua. Bukankah kita sebagai manusia yang bertaqwa kepada Allah,SWT. hanya bisa berdoa, berencana dan berusaha??? Bukankah Allah yang MAHA MENENTUKAN??? Yakinnilah bahwa apa yang sudah dan akan terjadi adalah atas kehendak-nya dan yakinnilah bahwa itu semua yang terbaik dihadapan Allah untuk kita manusia(walau terkadang baik dihadapan Allah tapi tidak baik dimata manusia dan sebaliknya; baik menurut manusia tapi belum tentu baik dihadapan Allah). Maka belajarlah dari peristiwa atau musibah yang menimpa pada diri manusia karena didalamnya pasti terkandung HIKMAH, seperti dalam musibah yang menimpa Kel.Ahmad Dani baru-baru ini. Dari musibah itu nampak dilayar TV, seorang Ibu, Maia(mantan istri Akhmad Dani, Ibunya DUL) diperlihatkan betapa hebatnya kepedulian, rasa sayang yang sangat luar-biasa kepada anaknya dengan genggaman tangan eratnya, seolah tak bisa lepas sedetikpun walau selama ini sudah tidak serumah karena perceraiannya. Sorot mata seorang Ibu yang tak mau lepas dari pandangan si Dul yang tergolek lemah tak bisa bergerak, namun dari sorot mata Dul, mengatakan; Bunda....jangan jauh-jauh dariku,,,,Bunda....ciumilah aku...dekaplah aku....sementara itu Maia terus saja menatap mata Dul sambil menaha rasa sedih tak terkira, rasa bersalah tak terkira, sambil terus berucap...Bunda ada disisimu Dul,,,Bunda sayyaaangg sama kamu nak...sambil terus menggenggam tanganya....seolah tak mau jauh sedikitpun dengan anaknya. Betapa memilukannya, menyedihkan sampai-sampai kerabat,saudara, teman dan simpatisan yang didekatnya ikut merasakan kesedihan itu. Di sisi lain seorang Akhmad Dani tetap menampakkan ketegarannya,ke-"LAKI-LAKI" annya walaupun dalam hatinya penuh dengan rasa amarah,kesedihan,rasa sesal,rasa bersalah, rasa berdosa bercampur jadi satu, tapi tetap menghadapi semua itu dengan "JIWA LAKI" nya dan dengan penuh rasa tanggung-jawab sebagai seorang Bapak dari DUL dengan menunggu perkembangan anaknya, mengunjungi satu-per satu baik ke rumah kel.korban meninggal maupun korban yang masih dirawat di Rumah-Sakit, ditambah dengan adanya komitmen Akhmad Dani akan bertanggung-jawab sepenuhnya baik secara moral maupun hukum(seperti statmennya yang telah disampaikan melalui televisi) bahkan pendidikan dari anak korban meninggal dunia dijamin dari S1,S2 maupun sampai S3. LUAR BIASA. Hikmah dari semuanya buat Akhmad Dani sekeluarga adalah saat ini seorang Akhmad Dani telah menjadi BAPAK ASUH baru dari anak-anak yatim dari bapak-bapaknya yang menjadi korban meninggal akibat kecelakaan yang disebabkan oleh DUL, anaknya. Penulis sangat terkesan membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an, yang artinya; ”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. 42:30) Seperti pepatah mengatakan;" Siapa menabur, maka akan menuai " Maka dari itu marilah kita semua "berevolusi" diri menuju kebaikan, benahi dan perbaikilah mulai dari sikap,perilaku, tutur kata dan tindak-tanduk kita. Senantiasa berbuat,bersikap,bertutur-kata yang baik seperti yang dijarkan dalam agama kita. Berpegang-teguhlah kepada keimanan kita dengan senantiasa ber-Dzikir dalam keadaan dan kondisi apapun, sebagai bukti bahwa kita senantiasa INGAT kepada yang memiliki segala MAHA, ALLAH,SWT. Dengan segala peristiwa dan musibah khususnya yang menimpa Kel.Akhmad Dhani marilah kita Mengucap kalimat istirja’, yaitu kalimat inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami semua adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami akan kembali) sebagaimana dalam firman Allah : “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Innaa lillahi wa innaa ilaihi raajiuun.” (QS. 2:156) Akhirnya penulis menyampaikan ikut Berduka-cita bagi para Keluarga Korban meninggal, semoga diberikan ketabahan, kesabaran dan dapat mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya dan juga bagi korban yang masih dirawat di berbagai Rumah-Sakit diberi kesabaran dan tawakal serta cepat sembuh sehingga bisa berkumpul kembali dengan orang-orang yang dicantai dan mencintainya. Bagi Keluarga Akhmad Dani, semoga dapat lebih meningkatkan ketakwaannya kepada Allah.SWT. dan senantiasa diberi kesabaran, Amin. Sebagai penutup ;Ketahuilah, ujian dan cobaan di dunia merupakan sebuah keharusan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya. Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT. “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah : 214) “…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al Imran : 146)

Rabu, 11 September 2013

Anak merupakan Aset Dunia Akherat

Kehadiran buah hati atau anak dalam sebuah Rumah tangga atau pasangan suami istri merupakan kebahagiaan yang tak terkira dan tak ternilai, sehingga banyak para orang tua yang mempersiapkan dari mulai nama-nama yang baik, tempat tidur, pakaian serta segala hal yang dibutuhkan oleh 'si Calon jabang bayi'nya. Dengan hadirnya anak di tengah-tengah pasangan suami istri dapat menjadikan suasana menjadi lebih 'berarti' dalam mahligai rumah tangganya. Tujuan seseorang untuk menikah salah satunya adalah memiliki keturunan atau anak, walaupun yang diharap tidak tahu kapan datangnya, bahkan ada yang sudah menikah puluhan tahun sampai saat ini belum juga dikarunai anak. Karena semua adalah atas kehendak Allah,SWT. Manusia hanya bisa merencanakan, berusaha (Ikhatiar) dan berdoa, selanjutnya Allah-lah yang maha penentu/menentukan. Adalah suatu kebiasaan yang sering kita jumpai dalam masyarakat, apabila kita ketemu dengan seorang sahabat atau kolega yang sudah lama tidak ketemu, maka salah satu pertanyaan yang sering terlontar adalah; 'Berapa Anakmu?' BUKAN 'berapa mobilmu/rumahmu?' ATAU 'seberapa banyak kekayaanmu?', ini adalah salah satu bukti pertama bahwa anak adalah merupakan 'aset' dunia bagi orang tuanya. Bukti yang selanjutnya bahwa anak merupakan'aset' dunia adalah,kebanyakan anak yang sudah berhasil kehidupan sosialnya, maka anak tersebut berusaha membalas budi baik orang-tuanya dengan membelikan sesuatu atau bahkan tidak sedikit yang "mempensiun" orang-tuanya dengan mengirim sejumlah uang per bulannya, dan lain sebagainya. Namun sebaliknya ada juga anak yang dalam perkembanganya hingga dewasa menyusahkan kehidupan orang-tuanya baik secara batiniah maupun materinya.Naudzubillah! Itu semua bergantung bagaimana kita cara mendidik, mengasuh,membimbingnya dari bayi hingga menginjak dewasa sehingga tumbuh-kembangnya anak bergantung bagaimana orang-tua dalam mendidiknya dan juga lingkungan di mana dia berada, karena hal ini sedikit-bayak sangat berpangaruh terhapda perkembangan kejiwaan dari anak tersebut. Terlepas dari semua diatas ysng paling utama adalah Pendidikan Agama yang baik dan bagaimana para orang-tua memberikan suri tauladan yang baik kepada anak-anaknya. Seperti dalam Ayat Alqur-an Surat Al-Luqman ayat 13-19 Bismillahirrohmanirrohim~ [Ayat 13] Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di wakttu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” [Ayat 14] Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu. [Ayat 15] Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [Ayat 16] (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. [Ayat 17] Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). [Ayat 18] Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. [Ayat 19] Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. Ada pepatah yang mengatakan "BUah jatuh tak jauh dari pohonnya" inilah yang seharusnya para orang-tua harus lebih berhati-hati dalam bertingkah laku, baik dari proses pra kehamilan istri, kehamilan, melahirkan, sampai anak itu tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, benar-benar harus dijaga sikap,tindak-tanduk,tutur-kata dan semua perilaku orang-tuanya baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Sering-seringlah para calon orang-tua membaca ayat-ayat suci Al-qur'an dan dilakukan sebelum anak lahir samapai anak itu besar,. Didiklah anak kita agama sebaik mungkin secara konsisten dan komitmen, dengan kita sebagai orang tuanya memberikan contoh yang nyata dan lakukan selalu sholat berjama'ah dalam rumah dan syukur alahamdulillah bisa di masjid atau mushola. Kalau tidak bisa dilakukan setiap sholat fardhu, minimal 1 kali dalam sehari. Berusahalah kita sebagai orang tua membiasakan puasa sunnah senin-kamis misalnya, dari anak kita bayi, sehingga ketika anak kita besar akan meniru kebiasaan orang-tuanya. Dan juga melakukan sholat-sholat sunnah, seperti tahajud misalnya dan ini kita lakukan secara konsisten, maka insya Allah anak-anak kita akan meniru apa yang sudah kita lakukan, sehingga akan lahir anak-anak yang sholeh di tengah-tengah keluarga kita, Amin. Dan dari semua itulah maka anak yang sholeh merupakan 'aset' Akherat kita, karena Doa dari anak yang Sholeh sangat mustajab, seperti dalam Al Qurtubhi rahimahullah berkata, ليس شيء أقر لعين المؤمن من أن يرى زوجته وأولاده مطيعين لله عز وجل. “Tidak ada sesuatu yang lebih menyejukkan mata seorang mukmin selain melihat istri dan keturunannya taat pada Allah ‘azza wa jalla.” Perkataan semacam ini juga dikatakan oleh Al Hasan Al Bashri. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 10/333) Sebenarnya anak adalah dambaan semua makhluk, bukan hanya manusia. Itu sebabnya salah satu firman Allah : “Aku tidak perlu bersumpah dengan negeri kota Mekkah, dan aku tidak perlu bersumpah menyangkut ayah dan anak”. Ini menunjukkan suatu naluri bahwa semua makhluk hidup mendambakan keturunan untuk melanjutkan jenisnya. Karena anak adalah dambaan, maka semua makhluk hidup menggantungkan harapan pada sang anak. Kalau pada manusia, kita menginginkan anak kita menjadi anak yang sholeh, dan bahkan lebih dari sholeh yaitu sebagai qurrota a’yun (penyejuk mata). Ini dilukiskan QS. Al-A’raaf:189 : “Dia yang telah menciptakan kamu pasangan dari jenis yang sama (jenis manusia), sewaktu sang suami menyentuhnya/menyelubunginya (kata halus dari hubungan seks), isterinya hamil, kandungannya masih ringan, maka berlalulah hari-hari sampai menjadi berat. Maka ketika itu, keduanya (si ibu dan bapak) berdoa, ya Allah jika Engkau jadikan anak ini anak yang shaleh, sempurna jasmani dan rohani, maka kami akan bersyukur”. Untuk mendapatkan anak atau keturunan yang sholeh dan sholekhah seperti yang kita harapkan bersama, semua bergantung bagaimana para orang-tua dan lingkungan di mana kita tinggal. Untuk menjadikan anak-anak kita menjadi "aset" dunia wal Akherat, maka didiklah dengan Agama yang baik, perlakukan anak dengan penuh kelembutan dan penuh kasih sayang serta berikan pendidikan yang baik, Insya Allah Anak yang sholeh dan sholekhah ada di tengah-tengah keluarga kita, Amin