Jumat, 13 September 2013
Hikmah dari musibah DUL Putra Akhmad Dhani
Sering kita melihat, mendengar dan membaca dari berbagai media baik cetak maupun elektronik yang mengungkapkan berbagai peristiwa baik itu pembunuhan, perampokan disertai dengan kekerasan, pemerkosaan dan juga kecelakaan yang membawa korban luka bahkan meninggal yang tidak sedikit jumlahnya.
Terlebih lagi adanya peristiwa kecelakaan "maut" baru-baru ini yang melibatkan putra bungsu salah satu musisi besar Indonesia Ahmad Dani yang bernama DUL (baca: Abdul Qodir Jaelani) dimana korban meniggal 6 orang dan 9 korban luka berat maupun ringan(sampai dengan tulisan ini ditayangkan)dan sampai dengan saat ini masih menjadi TOPIK pembicaraan masyarakat Indonesia.
Hal ini benar-benar membuat kita semua terkejut sekaligus prihatin dengan berbagai peristiwa tersebut diatas, bagaimana semua ini bisa terjadi? seolah-olah tak percaya bagi kita semua, apalagi bagi yang mengalami musibah tersebut, tapi semua itu terjadi dan semuanya atas kehendak Allah, SWT., tak satupun manusia bisa menghindar dari kehendak-Nya. Dan Itu semua bisa merupakan ujian,cobaan atau ujian sekaligus cobaan dari yang MAHA KUASA, hanya Allah yang tahu.
Maka bersabarlah kita pabila terkena musibah dan harus menerimanya dengan ikhlas seperti janji allah dalam surah Al-Baqarah Ayat 155, yang artinya; “Dan pasti akan kami uji kalian dengan sesuatu dari ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa dan buah−buahan, dan berilah kabar gembira bagi orang−orang yang sabar.”
Marilah kita semua belajar dari setiap peristiwa atau kejadian, baik itu kejadian buruk(baca:Musibah)maupun kejadian menyenangkan yang menimpa diri kita, pasti ada terkandung HIKMAH yang positif untuk kita semua. Bukankah kita sebagai manusia yang bertaqwa kepada Allah,SWT. hanya bisa berdoa, berencana dan berusaha??? Bukankah Allah yang MAHA MENENTUKAN??? Yakinnilah bahwa apa yang sudah dan akan terjadi adalah atas kehendak-nya dan yakinnilah bahwa itu semua yang terbaik dihadapan Allah untuk kita manusia(walau terkadang baik dihadapan Allah tapi tidak baik dimata manusia dan sebaliknya; baik menurut manusia tapi belum tentu baik dihadapan Allah).
Maka belajarlah dari peristiwa atau musibah yang menimpa pada diri manusia karena didalamnya pasti terkandung HIKMAH, seperti dalam musibah yang menimpa Kel.Ahmad Dani baru-baru ini. Dari musibah itu nampak dilayar TV, seorang Ibu, Maia(mantan istri Akhmad Dani, Ibunya DUL) diperlihatkan betapa hebatnya kepedulian, rasa sayang yang sangat luar-biasa kepada anaknya dengan genggaman tangan eratnya, seolah tak bisa lepas sedetikpun walau selama ini sudah tidak serumah karena perceraiannya. Sorot mata seorang Ibu yang tak mau lepas dari pandangan si Dul yang tergolek lemah tak bisa bergerak, namun dari sorot mata Dul, mengatakan; Bunda....jangan jauh-jauh dariku,,,,Bunda....ciumilah aku...dekaplah aku....sementara itu Maia terus saja menatap mata Dul sambil menaha rasa sedih tak terkira, rasa bersalah tak terkira, sambil terus berucap...Bunda ada disisimu Dul,,,Bunda sayyaaangg sama kamu nak...sambil terus menggenggam tanganya....seolah tak mau jauh sedikitpun dengan anaknya. Betapa memilukannya, menyedihkan sampai-sampai kerabat,saudara, teman dan simpatisan yang didekatnya ikut merasakan kesedihan itu.
Di sisi lain seorang Akhmad Dani tetap menampakkan ketegarannya,ke-"LAKI-LAKI" annya walaupun dalam hatinya penuh dengan rasa amarah,kesedihan,rasa sesal,rasa bersalah, rasa berdosa bercampur jadi satu, tapi tetap menghadapi semua itu dengan "JIWA LAKI" nya dan dengan penuh rasa tanggung-jawab sebagai seorang Bapak dari DUL dengan menunggu perkembangan anaknya, mengunjungi satu-per satu baik ke rumah kel.korban meninggal maupun korban yang masih dirawat di Rumah-Sakit, ditambah dengan adanya komitmen Akhmad Dani akan bertanggung-jawab sepenuhnya baik secara moral maupun hukum(seperti statmennya yang telah disampaikan melalui televisi) bahkan pendidikan dari anak korban meninggal dunia dijamin dari S1,S2 maupun sampai S3. LUAR BIASA.
Hikmah dari semuanya buat Akhmad Dani sekeluarga adalah saat ini seorang Akhmad Dani telah menjadi BAPAK ASUH baru dari anak-anak yatim dari bapak-bapaknya yang menjadi korban meninggal akibat kecelakaan yang disebabkan oleh DUL, anaknya.
Penulis sangat terkesan membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an, yang artinya; ”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. 42:30)
Seperti pepatah mengatakan;" Siapa menabur, maka akan menuai "
Maka dari itu marilah kita semua "berevolusi" diri menuju kebaikan, benahi dan perbaikilah mulai dari sikap,perilaku, tutur kata dan tindak-tanduk kita. Senantiasa berbuat,bersikap,bertutur-kata yang baik seperti yang dijarkan dalam agama kita. Berpegang-teguhlah kepada keimanan kita dengan senantiasa ber-Dzikir dalam keadaan dan kondisi apapun, sebagai bukti bahwa kita senantiasa INGAT kepada yang memiliki segala MAHA, ALLAH,SWT.
Dengan segala peristiwa dan musibah khususnya yang menimpa Kel.Akhmad Dhani marilah kita Mengucap kalimat istirja’, yaitu kalimat inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami semua adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami akan kembali)
sebagaimana dalam firman Allah :
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Innaa lillahi wa innaa ilaihi raajiuun.” (QS. 2:156)
Akhirnya penulis menyampaikan ikut Berduka-cita bagi para Keluarga Korban meninggal, semoga diberikan ketabahan, kesabaran dan dapat mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya dan juga bagi korban yang masih dirawat di berbagai Rumah-Sakit diberi kesabaran dan tawakal serta cepat sembuh sehingga bisa berkumpul kembali dengan orang-orang yang dicantai dan mencintainya. Bagi Keluarga Akhmad Dani, semoga dapat lebih meningkatkan ketakwaannya kepada Allah.SWT. dan senantiasa diberi kesabaran, Amin.
Sebagai penutup ;Ketahuilah, ujian dan cobaan di dunia merupakan sebuah keharusan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya. Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT.
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah : 214)
“…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al Imran : 146)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar